Pendahuluan
Mitos Originalisme pada karya musik merupakan sebuah teori yang kompleks dan kontroversial, terutama dalam dunia musik dan seni secara umum, yang mengklaim bahwa musik harus mempertahankan "originalitas" atau "keaslian" untuk tetap menjadi musik yang bermakna dan berharga.
Apa Itu Mitos Originalisme?
Secara sederhana, mitos ini menyatakan bahwa:
- Musik yang benar-benar bermakna (misalnya, lagu yang menginspirasi, menyentuh emosi, atau menyampaikan pesan sosial) harus berasal dari pengalaman atau perspektif "asli" musisi yang menciptakannya.
- Musik yang berkembang, dipengaruhi oleh tradisi, gaya, atau teknik tertentu, tidak dapat disebut sebagai "original" karena ia telah berevolusi. Ia adalah hasil dari proses penyempurnaan dan adaptasi, bukan dari inovasi mutlak.
- Mitos ini berakar pada pandangan bahwa musik memiliki "keaslian" yang unik dan tidak dapat ditiru oleh orang lain.
Asal Usul Mitos Originalisme
Teori ini muncul pada tahun 1960-an di kalangan musikalis, terutama di Amerika Serikat, sebagai respons terhadap gerakan postmodern dan kritik terhadap konsumerisme musik. Seorang tokoh kunci dalam pengembangan teori ini adalah David Huron. Huron berpendapat bahwa:
- Konsep "Asli" Terlalu Kaku: Dia menantang definisi "asli" yang terlalu kaku, yang menganggap musik harus memiliki sumber sejarah yang jelas dan unik.
- Pengaruh Budaya: Dia percaya bahwa musik dipengaruhi oleh berbagai budaya dan gaya, dan bahwa proses evolusi musik adalah bagian tak terpisahkan dari pengalaman musik itu sendiri. Ia melihatnya sebagai "penyusutan" dan "adaptasi," bukan penghancuran.
- Ketergantungan pada Pengalaman: Musik yang bermakna, menurut Huron, bergantung pada pengalaman pribadi musisi, emosi, dan interpretasi mereka terhadap dunia.
Implikasi Mitos Originalisme
Mitos ini memiliki implikasi yang luas untuk berbagai aspek musik:
- Musik Klasik: Mitos ini seringkali berfokus pada musik klasik, dengan menganggap bahwa karya-karya yang berasal dari era tertentu (misalnya, Bach, Mozart) tetap "original" karena mereka mencerminkan tradisi musik yang sudah mapan.
- Genre Musik Pop: Teori ini juga diterapkan pada genre musik pop modern, di mana banyak lagu dipengaruhi oleh gaya dan produksi yang sudah ada.
- Musik Kontemporer: Mitos ini memiliki implikasi yang lebih besar untuk musik kontemporer, di mana banyak artis berusaha menciptakan suara baru dan mengabadikan pengalaman mereka sendiri.
Kritik Terhadap Mitos Originalisme
Teori ini telah dikritik secara luas oleh para ahli musik:
- Mengabaikan Pengaruh Budaya: Kritikus berpendapat bahwa mitos ini mengabaikan peran penting budaya, sejarah, dan teknik dalam membentuk musik. Musik sering kali merupakan hasil dari interaksi antara berbagai elemen budaya yang saling memengaruhi.
- Menghalangi Inovasi: Mitos ini dapat menghambat inovasi dengan menekan eksperimen dan keberanian untuk menciptakan suara baru dan berbeda. Jika semua musik dianggap "original," tidak ada ruang bagi eksplorasi dan perkembangan kreatif.
- Sulit Diukur: Memastikan bahwa sebuah karya musik benar-benar "asli" atau "berkembang" sangat sulit, karena itu bergantung pada interpretasi subjektif dan perspektif pribadi.
- Mengabaikan Komposisi: Teori ini seringkali mengabaikan peran komposer dalam menciptakan musik. Komposer tidak hanya menyusun nada, tetapi juga secara aktif memilih, mengatur, dan menginterpretasikan elemen-elemen musik tersebut.
Reaksi Terkini dan Interpretasi Modern
Dalam beberapa tahun terakhir, ada gerakan yang mencoba untuk mengatasi kritik terhadap mitos originalisme:
- Pendekatan "Transitiv": Pendekatan ini menyatakan bahwa musik tidak harus benar-benar berasal dari satu perspektif tertentu. Musik dapat menjadi "transitif," yaitu merupakan hasil dari berbagai pengaruh dan proses evolusi.
- Fokus pada Proses: Beberapa kritikus menekankan pentingnya memahami proses kreatif musisi, bukan hanya pada produk akhir.
- Peran Komposer: Ada juga upaya untuk lebih menghargai peran komposer dalam menciptakan musik, dengan mengakui bahwa komposisi adalah proses yang kompleks dan dinamis.
Kesimpulan
Mitos originalisme adalah sebuah teori kontroversial yang terus diperdebatkan di kalangan para ahli musik. Meskipun memiliki daya tarik estetika dan filosofis tertentu, ia juga telah dikritik karena mengabaikan pentingnya pengaruh budaya, sejarah, dan proses kreatif. Saat ini, banyak yang berpendapat bahwa musik lebih baik dilihat sebagai hasil dari interaksi antara berbagai elemen-elemen yang saling memengaruhi daripada sebagai kumpulan karya "asli" yang unik.

0 Komentar